Jauh sebelum era fotografi, bayangan menjadi sebuah elemen visual
yang menarik pada setiap lukisan, baik lukisan landscape, fine art,
maupun portrait. Dalam sebuah lukisan, bayangan bisa memberi dimensi
realis dalam lukisan tersebut. Seiring perkembangan jaman, fotografipun
tak luput dari bayangan. Banyak sekali fotografer yang suka
memaksimalkan bayangan dalam sebuah jepretan. seperti Trent Parke, salah satu fotografer terkenal.
Bayangan merupakan elemen visual yang mampu memberi kekuatan pada
sebuah imaji atau sebaliknya, melemahkan/mengganggu satu kesatuan sebuah
imaji. Seorang seniman asal Jepang, Kumi Yamashita, bergelut di sebuah aliran seni kontemporer, yaitu “Shadow Art“.
Jika Kumi Yamashita membuat sebuah karya seni dengan output 100%
lukisan dari dari bayangan, Trent Parke memaksimalkan bayangan sebagain
elemen pendukung dari foto-foto street yang dihasilkannya.
Saya termasuk orang yang suka banyak elemen bayangan dalam jepretan
saya. Beberapa minggu yang lalu saya melihat kembali foto-foto street
yang ada di external HD, dan saya sadari bahwa saya sering sekali motret
bayangan. Gampang-gampang susah motret dengan memasukkan elemen
bayangan. Namun kesabaran dan keuletan mata melihat momen akan
mempermudah kita mendapatkan foto bayangan yang unik. Terdapat beberapa
hal yang harus kita ketahui:
Sumber Cahaya
Mengetahui sumber cahaya dan arah datangnya cahaya, akan mempermudah
kita mengetahui jatuhnya bayangan. Artinya kita harus tahu seperti apa
bayangan yang ada di pagi, siang atau sore hari jika sumber cahayanya
adalah MATAHARI. Jika anda seorang fotografer wedding, maka jenis foto
diatas bisa dibuat dengan teknik backlit (sumber cahaya ada dibelakang
subjek).
Sabar Menanti
Bentuk bayangan yang unik sangat tergantung pada subjek yang
menciptakan bayangan tersebut. Contoh dibawah ini adalah bayangan orang.
Ketika mbak yang cakep ini tidak menoleh ke arah kanan, bayangan yang
saya dapat tampak biasa saja. Namun ketika sabar menanti menunggu
mbaknya menoleh, saya mendapat bayangan yang jauh lebih menarik, tekstur
kepala, kacamata, hidung, bibir dan gestur tubuh terekam dalam satu
jepretan.
Latar Belakang
Latar belakang kosong bisa menjadi menarik ketika terdapat bayangan
di sana. Resep sabar menanti dan arah cahaya menjadi kombinasi yang
cocok. Seperti contoh foto dibawah ini. Bayangan tiang lampu jalanan
kurang memberi greget, lalu saya masukkan elemen bayangan manusia untuk
mengisi kekosongan yang diciptakan oleh tembok tersebut.
Latar belakang seperti mural juga menarik, seperti foto dibawah ini.
Foto saya ini bakal menjadi membosankan jika tidak ada bayangan, karena
mural sang Silver Surfer seakan menggenggam tangan dari bayangan orang
pertama.
Under Expose
Saya sering melakukan under expose ketika motret bayangan. Biasanya
saat matahari senja sedang terik, pasti keadaan sekitar kita akan terang
sekali, dengan meng-under expose sekitar 1-2 stop diharapkan bisa
mendapatkan hasil foto yang memiliki kontras tinggi. Selain itu
tujuannya adalah untuk mendapatkan bayangan yang benar-benar hitam.
Editing
Untuk mendapat efek yang lebih dramatis, saya lebih suka menampilkan
foto saya versi hitam putih. Saya menggunakan silver Efex pro dari Nik
Software. Software ini benar-benar luar biasa dalam menciptakan foto
hitam putih, banyak preset yang bisa digunakan tanpa perlu diolah lagi.
Kesimpulan
Selain cekatan dalam membekukan sebuah momentum, kita juga harus memiliki kepekaan dan kejelian dalam menangkap bayangan.