infodunia.net - Sudah terlalu sering kita membaca/mendengar cerita orang yang
kecewa setelah membeli kamera, karena ternyata apa yang didapat tidak
sesuai dengan apa yang diinginkan/dibayar/dijanjikan.
Di artikel ini akan diceritakan beberapa modus operandi yang
sering digunakan,
Yang biasa dilakukan oleh mereka biasanya adalah menangkap perhatian
atau interest Anda. Hal ini bisa/biasanya dilakukan dengan menawarkan
harga yang lebih murah daripada harga pasaran.
Setelah perhatian Anda tertangkap, langkah berikutnya adalah mengubah
minat Anda. Misalnya Anda awalnya ingin membeli Canon 600D, Anda akan
ditawari harga yang murah untuk 600D, tapi kemudian mereka akan berusaha
menjual kamera yang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai macam
trik: pura-pura mengambil stok 600D lalu Anda diajak ngobrol “sambil
menunggu”, atau dengan terang-terangan menunjukkan kamera-kamera lain,
sambil mereka berusaha mencari tahu seberapa paham Anda tentang kamera.
Hal yang sering saya dengar adalah:
- (Jika Anda mencari Canon) Menawarkan Canon “versi Amerika” atau “versi Jepang”, dengan dalih versi mereka lebih bagus. Tidak salah sih, Canon memang punya nama khusus untuk produk mereka yang dijual di Amerika (seri Rebel) dan Jepang (seri Kiss). TAPI, bukan berarti produknya lebih bagus. Dan, yang jelas, produk ini bukan produk distributor resmi, dan karena itu garansinya tidak mungkin garansi resmi.
- Menawarkan kamera merk dan seri lain, yang dipuji-puji sebagai lebih bagus daripada kamera yang ingin Anda beli. Karena itu, harganya juga dipasang lebih mahal. Padahal, kamera tersebut serinya lebih rendah dan harganya lebih murah. Metode ini biasanya didukung dengan mencoba memotret dengan dua kamera tersebut dan membandingkan hasilnya. Hanya saja, sebelumnya kameranya sudah disetting sedemikian rupa sehingga kamera yang Anda incar terlihat lebih jelek.
Selain itu, mereka juga suka menawarkan paketan dengan aksesoris,
yang dijual dengan harga jauh lebih mahal dibanding harga pasaran.
Hati-hati, karena Anda baru saja mengeluarkan uang jutaan untuk membeli
kamera, aksesoris seharga ratusan ribu bisa terlihat murah dan Anda
memutuskan untuk membeli. Padahal, harga di luar jauh lebih murah.
Pencegahan
Agar Anda tidak tertipu, pastikan hal-hal berikut ini:
- Pertama-tama dan yang utama, pastikan Anda membeli di toko yang terpercaya. Jika tokonya sudah terpercaya, 90% aman. Lho, yang 10% lagi bagaimana, sudah terpercaya masa masih 10% tidak aman? Yang 10% lagi untuk mengantisipasi jika Anda dilayani oleh pegawai yang kurang paham tentang kamera, atau salah baca keterangan, atau dengan tulus menyarankan beberapa hal kepada Anda yang sebenarnya tidak Anda inginkan.
- Pahami dunia per-kamera-an. Termasuk alternatif-alternatif dari kamera yang Anda inginkan. Seorang penjaga toko mungkin menyarankan Anda untuk membeli D3200 alih-alih D3100, karena ia secara tulus beranggapan bahwa seri terbaru selalu lebih baik. Tapi, jika Anda mengetahui perbedaan D3200 dibanding D3100, Anda bisa memutuskan sendiri dengan yakin mana yang terbaik bagi Anda. (Bukan berarti penjaga toko itu salah, tapi kan D3200 juga lebih mahal :D)
- Pahami aksesoris kamera, dan alternatif-alternatifnya. Jika Anda ditawari paket kamera + tas dengan menambah 100ribu, apakah Anda ambil? Tergantung apakah tas kameranya kualitasnya cukup bagus (kalau ada resiko talinya putus dan kamera jatuh, saya sih dikasih gratis juga ogah!), apakah cukup besar untuk kebutuhan Anda (percuma beli murah sekarang kalau 2 bulan lagi juga harus beli baru karena yang lama kurang besar), apakah cocok/enak dipakai, dsb. Begitu juga dengan filter dan alat-alat pembersih kamera. Paket memang lebih murah dibanding beli satuan, tapi kalau ujung-ujungnya tidak terpakai kan jadi mubazir juga.
- Pahami per-garansi-an. Nikon distributor resminya adalah Alta Nikindo, Canon adalah DataScript, Olympus adalah OCCI. Pelajari bentuk kartu garansi kamera yang akan Anda beli, agar tidak tertipu garansi asli-padahal-palsu. (Walaupun kalau beli di toko yang terpercaya sih sebenarnya resiko ini sudah amat-sangat kecil.) Sumber