Photo by Shikhei Goh |
Mendapatkan
foto digital yang sangat tajam adalah sesuatu yang paling diinginkan
oleh setiap fotografer namun foto yang bersih dan tajam kadang sulit
untuk peroleh karena tidak tahu bagaimana cara untuk mendapatkannya. Sebelum mulai mengeksplorasi cara meningkatkan ketajaman foto, alangkah lebih baiknya berbicara terlebih dahulu tentang penyebab utama kurang tajamnya suatu foto, yaitu:
- Tidak Fokus - Kesalahan yang paling sering terjadi untuk foto yang tidak tajam adalah foto yang tidak fokus. Hal ini mungkin akibat dari fokus pada bagian yang salah pada objek, terlalu dekat dengan objek sehingga fokus tidak bisa diperoleh, kesalahan memilih aperture yang menghasilkan kedalaman foto yang sangat sempit (angka f kecil, misal f2) atau mengambil foto terlalu cepat tanpa memeriksa terlebih dahulu di jendela bidik.
Tidak fokus - Objek yang bergerak - adalah bentuk lain dari foto yang blur akibat mengambil objek yang bergerak dengan menggunakan shutter speed yang lambat.
Objek yang bergerak dengan shutter speed yang lambat - Kamera goyang - goyangan pada kamera biasanya berasal dari pergerakan dari fotografer itu sendiri ketika mengambil foto sehingga menghasilkan foto yang blur.
Blur akibat kamera goyang pada saat menekan tombol Shutter - Noise - Pada foto banyak ditemukan bintik-bintik dari piksel gambar, biasanya berasal dari kesalahan dalam pengaturan ISO, semakin besar ISO tingkat noise nya juga semakin besar.
Bintik-bintik pada piksel gambar (Noise)
Berikut 10 tips dasar dalam pengambilan gambar untuk mendapatkan foto yang tajam:
1. Pegang kamera dengan benar pada saat memotret
Kebanyakan
blur pada foto disebabkan oleh kamera yang goyang ketika memotret
(kamera bergerak sepersekian detik saat Shutter ditekan). Cara yang
terbaik untuk mengatasi kamera goyang saat pemotretan adalah dengan
menggunakan tripod akan tetapi tidak praktis untuk dibawa karena
ukurannya lumayan makan tempat, cara praktis nya adalah memegang kamera
dengan benar.
2. Gunakan tripod
Penggunaan
tripod sangat membantu dalam mengatasi kamera yang goyang pada saat
memotret meskipun penggunaanya tidak praktis akan tetapi foto yang
dihasilkan lebih tajam dan lebuh bagus.
3. Pilih Shutter Speed (Kecepatan Rana) yang tepat
Hal
pertama yang ada dalam pikiran untuk mendapatkan foto yang tajam adalah
memilih Shutter Speed yang tepat dalam pemotretan. Semakin cepat
Shutter Speed yang dipilih maka foto yang didapat semakin tajam dan
terhindar dari blur akibat kamera goyang. Berikut aturan pemilihan
Shutter Speed:
- jika Anda memiliki focal length lensa 50mm, jangan memotret dengan Shutter Speed lebih lambat dari 1/60 detik.
- jika Anda memiliki focal length lensa 100mm, lakukan pemotretan pada 1/125 detik atau lebih cepat.
- jika Anda memiliki focal length lensa 200mm, lakukan pemotretan pada 1/250 detik atau lebih cepat.
4. Pilih Aperture (Diafragma) sesuai dengan kebutuhan
Aperture
mempunyai efek terhadap kedalaman fokus suatu foto (depth of field),
menurunkan aperture (menaikkan nilai f) akan memberikan kedalaman fokus
yang sama baik objek yang jauh maupun dekat. Sebaliknya jika menaikkan
aperture (menurunkan nilai f) akan memberikan kedalaman fokus yang
sempit dimana latar belakang (background) dan latar depan (foreground)
mempunyai fokus yang berbeda. Perlu diingat semakin kecil aperture yang
digunakan, semakin lama Shutter Speed yang diperlukan dan tentu saja
untuk objek yang bergerak sulit didapatkan fokus yang sama.
5. Hindari penggunaan ISO yang tinggi
Unsur
ketiga dari segitiga eksposure adalah ISO yang memiliki pengaruh
langsung terhadap noise pada foto. Jika memilih ISO yang lebih besar
maka shutter speed yang digunakan dapat lebih cepat dan aperture lebih
kecil akan tetapi pemilihan ISO yang terlalu tinggi akan menyebabkan
noise sehingga foto tidak terlalu tajam.
6. Gunakan kamera dan lensa yang mempunyai fitur Image Stabilisation
Banyak
kamera dan lensa saat ini dilengkapi dengan fitur Image Stabilisation
(IS) yang membantu mengurangi dampak kamera yang goyang ketika memotret
sehingga foto yang dihasilkan bisa lebih tajam. Tapi perlu diingat bahwa
IS hanya membantu menstabilkan pergerakan kamera bukan menstabilkan
pergerakan objek.
7. Manfaatkan fokus dengan tepat
Teknik
yang paling umum untuk mendapatkan foto yang tajam adalah dengan
pemanfaatan fokus dari lensa. Kebanyakan pengguna kamera digital selalu
menggunakan fitur Auto Focus untuk memotret akan tetapi jangan
menganggap bahwa kamera selalu mendapatkan fokus dengan benar terhadap
objek yang diinginkan. Jika menggunakan Auto Focus, cek ulang secara
visual apakah objek yang diinginkan sudah dalam fokus atau belum sebelum
memotret karena hal ini akan mempengaruhi ketajaman foto. Jika tidak
yakin dengan Auto Focus gunakan Manual Focus dengan cara memutar ring
fokus pada lensa hingga mendapatkan fokus pada objek yang diinginkan,
hal ini sangat membantu dalam memotret dengan menggunakan Aperture yang
besar (nilai f kecil) yang menghasilkan foto dengan kedalaman fokus yang
sempit.
8. Gunakan lensa yang bagus
Jika
Anda mempunyai budget yang lebih maka belilah lensa yang lebih bagus
untuk mendapatkan kualitas gambar yang lebih tajam daripada selalu
menggunakan lensa standar. Untuk lensa Canon, kualitas yang lebih bagus
ada pada lensa L-series (Lensa seri profesional), kualitas gambarnya
lebih tajam dari lensa standar.
9. Bersihkan peralatan kamera secara teratur
Setiap
selesai menggunakan kamera apalagi digunakan diruangan terbuka, jangan
lupa bersihkan peralatan kamera seperti lensa dan sensor kamera dari
noda, debu dan kotoran karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil foto
(menimbulkan bercak pada foto).
10. Lakukan pemotretan pada sweet spot lensa yang digunakan
Sweet
spot merupakan aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto
yang paling tajam dan masing-masing lensa mempunyai sweet spot yang
berbeda, untuk itu kenali dan pelajari sweet spot lensa yang digunakan
agar menghasilkan foto yang tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua
stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa
f/2.8 maka sweet spot-nya ada di f/5.6.