Suku maya,…
Apa yang menyebabkan runtuhnya peradaban suku Maya? Beberapa teori yang
memperdebatkan kejatuhan suku Maya sangat beragam. Diantaranya
musibah besar, perang saudara yang memperebutkan wilayah, dan tanah yang
tidak subur. Teori yang dikutip dari History menyebutkan demikian.
Peradaban Suku Maya
Dari abad ke 8 sampai akhir abad ke 9 diketahui terjadi sesuatu yang mengguncang peradaban suku Maya, atau lebih dikenal dengan gempa besar. Satu per satu kota-kota kuno di dataran rendah selatan ditinggalkan. Tahun 900, peradaban suku Maya di wilayah tersebut runtuh dan hilang. Runtuhnya peradaban suku Maya belum diketahui sebabnya (secara pasti), meskipun para ahli telah mengembangkan beberapa teori.
Kehancuran Suku Maya
Beberapa percaya bahwa pada abad ke 9 suku Maya mengalami kelelahan lingkungan sekitar mereka karena tidak bisa lagi mempertahankan populasi yang sangat besar. Dengan kata lain persaingan antar suku yang berujung pemusnahan suatu suku. Peneliti berpendapat bahwa perang konstan antara negara ataupun kota yang memimpin militer dari pihak keluarga kerajaan (karena perkawinan) memperebutkan kekuasaan, dan perdagangan aliansi antara mereka terputus (hancur) bersamaan dengan sistem tradisional kekuasaan dinasti.
Figur penguasa suci berkurang, tradisi mereka berupa ritual dan upacara bercampur aduk dalam kekacauan. Akhirnya, beberapa perubahan lingkungan dan bencana (jangka waktu yang sangat panjang, seperti kekeringan) dapat menghapuskan peradaban suku Maya kuno. Kekeringan akan melanda kota-kota seperti Tikal, di mana air hujan diperlukan untuk minum maupun untuk irigasi tanaman.
Ketiga faktor tersebut (kelebihan populasi, perebutan wilayah, dan tanah yang tidak subur atau kekeringan) memungkinkan ikut berperan dalam runtuhnya peradaban suku Maya di dataran rendah selatan.
Di dataran tinggi Yucatan, beberapa kota suku Maya seperti Chichen Itza, Uxmal dan Mayapan, terus berkembang pada Periode Pasca Klasik (900-1500 M).
Pada saat penjajah Spanyol datang, suku Maya sebagian besar masih tinggal di desa-desa yang hidup dengan pertanian, dan kota-kota besar mereka terkubur di bawah hutan hujan. Hingga saat ini, belum ada teori dan catatan yang pasti menggambarkan runtuhnya peradaban suku Maya meskipun banyak teori telah dikeluarkan, tapi suku maya tetap menjadi sejarah misteri.
Peradaban Suku Maya
Dari abad ke 8 sampai akhir abad ke 9 diketahui terjadi sesuatu yang mengguncang peradaban suku Maya, atau lebih dikenal dengan gempa besar. Satu per satu kota-kota kuno di dataran rendah selatan ditinggalkan. Tahun 900, peradaban suku Maya di wilayah tersebut runtuh dan hilang. Runtuhnya peradaban suku Maya belum diketahui sebabnya (secara pasti), meskipun para ahli telah mengembangkan beberapa teori.
Kehancuran Suku Maya
Beberapa percaya bahwa pada abad ke 9 suku Maya mengalami kelelahan lingkungan sekitar mereka karena tidak bisa lagi mempertahankan populasi yang sangat besar. Dengan kata lain persaingan antar suku yang berujung pemusnahan suatu suku. Peneliti berpendapat bahwa perang konstan antara negara ataupun kota yang memimpin militer dari pihak keluarga kerajaan (karena perkawinan) memperebutkan kekuasaan, dan perdagangan aliansi antara mereka terputus (hancur) bersamaan dengan sistem tradisional kekuasaan dinasti.
Figur penguasa suci berkurang, tradisi mereka berupa ritual dan upacara bercampur aduk dalam kekacauan. Akhirnya, beberapa perubahan lingkungan dan bencana (jangka waktu yang sangat panjang, seperti kekeringan) dapat menghapuskan peradaban suku Maya kuno. Kekeringan akan melanda kota-kota seperti Tikal, di mana air hujan diperlukan untuk minum maupun untuk irigasi tanaman.
Ketiga faktor tersebut (kelebihan populasi, perebutan wilayah, dan tanah yang tidak subur atau kekeringan) memungkinkan ikut berperan dalam runtuhnya peradaban suku Maya di dataran rendah selatan.
Di dataran tinggi Yucatan, beberapa kota suku Maya seperti Chichen Itza, Uxmal dan Mayapan, terus berkembang pada Periode Pasca Klasik (900-1500 M).
Pada saat penjajah Spanyol datang, suku Maya sebagian besar masih tinggal di desa-desa yang hidup dengan pertanian, dan kota-kota besar mereka terkubur di bawah hutan hujan. Hingga saat ini, belum ada teori dan catatan yang pasti menggambarkan runtuhnya peradaban suku Maya meskipun banyak teori telah dikeluarkan, tapi suku maya tetap menjadi sejarah misteri.