Mualaf.
Mereka mengubah keyakinan dulu menjadi sepenuhnya memeluk Islam dan
mengakui keesaan Tuhan. Di tengah caci maki banyak kalangan terhadap
agama dibawa Nabi Muhammad, Islam justru
berkembang
cukup pesat. Bahkan beberapa waktu lalu di surat kabar the Daily Mail,
Islam bakal menjadi agama utama di Inggris satu dekade lagi.
Anda
beragama Islam diajak mengenal tokoh-tokoh mualaf sangat inspiratif.
Mereka datang dari latar belakang berbeda dengan satu tujuan,
menjalankan kehidupan sesuai perintah Allah SWT termaktub dalam kitab
sucinya Al-Quran.
Dilansir dari pelbagai situs dan surat kabar
yakni dailymail.co.uk, the Guardian, dan sebagainya. Berikut 5 Kisah
Mualaf paling Inspiratif di Dunia :
1. Bilal Philips, mualaf mampu Islamkan 3.000 tentara Amerika
Abu
Ameenah Bilal Philips bernama asli Dennis Bradley Philips. Dia
berdarah Jamaika namun masa kecilnya dihabiskan di Kanada.
Perjalanannya mengenal Islam menarik untuk disimak.
Sebelum
menjadi muslim, Philips menganut musik dan cinta sebagai agamanya.
Dibesarkan dalam kultur musik Jamaika kental membuat ia memilih menjadi
gitaris. Di kesengsem Jimi Hendrix dan Bob Marley. Saat berkuliah di
Universitas Simon Frasier, Kota Vancouver, Kanada, dia kerap ngamen di
klub dan kafe mempertontonkan kemahirannya bermain musik.
Bermain
musik memberikan kesempatan pria kelahiran Jamaika, 6 Januari 1946,
ini menjelajah ke berbagai negara, termasuk Malaysia dan Indonesia pada
1960-an. Di dua negara berpenduduk mayoritas Islam ini, Philips mulai
tertarik mempelajari agama Nabi Muhammad.
Balik ke negaranya
pada 1972, lelaki berjanggut ini memutuskan mempelajari Islam secara
intensif. Dia kerap berdiskusi dengan para cendekiawan muslim dan
mempelajari buku-buku agama rahmatan lil alamin ini. Tak perlu waktu
cukup banyak, beberapa bulan kemudian Philips mengucapkan dua kalimat
syahadat, tanda sumpah serta pengakuan keesaan Allah dan Rasulullah
sebagai utusanNya.
Setelah menjadi muslim, Philips memutuskan
berhenti menjadi musikus dan mempelajari agama barunya lebih dalam. Dia
mengaku tidak nyaman lagi bermusik. "Menjadi artis rentan terhadap
perilaku dilarang Allah seperti obat-obatan, seks bebas, perempuan, dan
pergaulan salah. Saya tidak mau seperti itu lagi," ujarnya.
Dia
kembali bersekolah dengan mendaftarkan diri ke jurusan studi Islam di
Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Alasannya, dia ingin belajar
Islam dari sumber klasik di kota-kota bersejarah dan bukan budaya
prakteknya. "Beda lingkungan akan berbeda menerjemahkan Islam," kata
Philips.
Kelar di Universitas Madinah, Philips terus belajar.
Kali ini dia mendaftar program master di Universitas Riyadh. Selain
berkuliah, dia juga nyambi menjadi pembawa acara Why Islam di Channel
Two, stasiun televisi milik pemerintah Saudi. Acara seputar wawancara
dengan para muallaf dari berbagai latar
belakang
dan ketertarikan mereka mempelajari Islam. Dengan membawa acara itu,
Philips mengaku imannya semakin kuat. Tak cuma menjadi presenter, dia
juga menulis buku, antara lain Poligami dalam Islam dan Prinsip Dasar
Iman dalam Islam.
Kelar kuliah S2 pada 1990-an, Philips bekerja
di departemen agama markas besar Angkatan Udara Arab Saudi di Ibu Kota
Riyadh. Kala itu Perang Teluk tengah berkecamuk. Irak menginvansi ke
Kuwait karena menolak menghapus utang luar negeri negeri Saddam Hussein
itu. Posisi Kuwait kewalahan dan meminta bantuan ke Amerika Serikat.
Negara adidaya itu mengirimkan pasukannya dan membuat pangkalan di Arab
Saudi.
Ketika tentara Amerika bermarkas di Negeri Petro Dollar
itu, Philips kebagian memberikan materi tentang Islam kepada mereka.
Ini penting untuk mengajarkan pengetahuan benar Islam bukanlah agama
menyukai kekerasan. Hasilnya, sekitar tiga ribu serdadu Amerika masuk
Islam.
Selepas Perang Teluk, Philips dikirim ke Amerika untuk
mendampingi para tentara muallaf itu. Dia mendapat bantuan dari anggota
tentara beragama Islam untuk membuat konferensi dan kegiatan. Usahanya
ini membuahkan hasil dan militer Amerika akhirnya membangun musala di
seluruh pangkalan militer mereka.
Kelar proyek itu, Philips
hijrah ke Filipina dan mendirikan pusat informasi di Mindanao serta
universitas berbasis Islam di Cotobato City. Pada 1994, Philips mendapat
undangan bergabung dengan lembaga amal Dar Al Ber di Dubai, Uni Emirat
Arab. Di sana ia membentuk pusat informasi Discover Islam di Kota
Karama. Proyeknya kali ini mengundang ulama dari pelbagai negara. Dalam
lima tahun, pusat informasi itu telah membuat 15 ribu orang dari
seluruh penjuru dunia mengucapkan dua kalimat syahadat.
2. Daniel Streich, benci masjid namun kini bersujud
Daniel
Streich, anggota Partai Rakyat Swiss (SVP) menjadi sosok terkenal.
Bukan saja awalnya dia sangat menentang keras pembangunan masjid di
negaranya, melainkan dirinya secara mengejutkan berpindah haluan menjadi
seorang muslim.
Streich penganut kristen taat. Dia dibesarkan
dengan ajaran Kristiani dan semasa kecil pernah bercita-cita menjadi
pastor. Namun ketika remaja niatnya berubah. Ia mulai gemar berpolitik
dan tanpa ragu terjun langsung menjadi anggota partai ternama di Swiss.
SVP
bukan partai sembarangan. Di dalamnya terdiri dari cendekia, ilmuwan,
pelajar, dan pegiat bukan dari kalangan muslim. Partai ini menjadi
penentang nomor wahid penyebaran Islam di Swiss dan Streich paling vokal
menyerukan penutupan masjid di seantero Negeri Cokelat ini.
Streich
mempropagandakan anti-Islam ke seluruh negaranya. Ia menaburkan
benih-benih kemarahan dan cemoohan bagi umat Islam di Swiss. Ia merasa
mimbar dan kubah masjid tidak cocok dengan budaya negara itu. Ia juga
menuding Islam agama teroris, pembuat onar, dan kekerasan.
Dalam
usahanya menyingkirkan Islam dari Swiss, lelaki ini malah mempelajari
Alquran dan Islam. Ia berharap dengan memahami ajaran Nabi Muhammad
itu, dia mampu meruntuhkan iman kaum muslim. Yang terjadi, ia malah
terpesona dengan agama rahmatan lil alamin ini.
Semakin jauh
Streich belajar Islam, semakin tenggelam dia dalam keindahan agama
samawi itu. "Banyak perbedaan saya dapatkan ketika mempelajari Islam.
Agama ini memberikan saya jawaban logis atas pertanyaan hidup penting
dan tidak saya temukan di agama saya," katanya.
Presiden
Organisasi Konferensi Islam (OKI) Abdul Majid Aldai mengatakan orang
Eropa sebenarnya memiliki keinginan besar mengetahui Islam dan hubungan
antara Islam dengan terorisme, sama halnya dengan Streich.
Dulu,
Streich sering meluangkan waktu membaca Alkitab dan pergi ke gereja,
tapi sekarang ia membaca Alquran dan melakukan salat lima waktu setiap
hari. Dia keluar dari SVP dan mengumumkan status muslimnya. Streich
bilang telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam yang tidak dapat ia
temukan dalam agama sebelumnya.
3. Anne William Kennedy, cendikiawan Inggris jadi muslim di Palestina
Anne
William Kennedy, perempuan dan cendekiawan asal Inggris, Sabtu lalu
mantap memeluk Islam di Jalur Gaza, Palestina. Dia mengucapkan dua
kalimat syahadat didampingi oleh Ketua Asosiasi Sarjana Palestina Dr.
Salim Salama.
Setelah selesai bersyahadat dan diteruskan doa,
Anne dan Salim melakukan konferensi pers di kantor Asosiasi Sarjana
Palestina diliput oleh beberapa stasiun televisi. Dia lalu mengganti
namanya menjadi Khadijah Hassan.
Anne yakin memeluk Islam
setelah dia bertukar pikiran dan berdialog dengan Yusuf Hassan, seorang
pemuda asal Khan Yunis, Gaza Selatan. Sebelum memutuskan menjadi
muslimah, pemegang gelar sarjana di bidang ekonomi, politik, dan
filsafat itu membaca buku-buku tentang Islam.
Anne mengaku
gembira setelah resmi menjadi muslimah dan bangga bisa berada di Jalur
Gaza. Menurut dia kota itu tepat buat ditinggali kaum muslim. Dia masih
mengajar agama di sebuah sekolah di Inggris sampai sekarang.
Dalam
konferensi pers, Salim Salama mengucapkan selamat kepada Anne yakin
menjadi muslimah. Di akhir jumpa pers, dia memberikan sebuah mushaf
Alquran dengan terjemahan Inggris kepada muslimah itu.
4. Arnoud van Doorn, anti-Islam kini jadi muslim
Arnoud
van Doorn, salah satu anggota partai politik sayap kanan Belanda dari
Partai Bagi Kebebasan, yang dikenal anti-Islam dikabarkan telah masuk
Islam. Doorn menjadi muslim setelah dia melakukan penelitian mengenai
agama ajaran Nabi Muhammad itu dan kehidupan kaum muslim.
"Saya
mengerti kenapa semua orang skeptis, terutama mengenai hal-hal yang tak
terduga bagi banyak orang. Ini merupakan keputusan besar yang saya
tidak anggap remeh," kata Doorn.
Kabar keputusan Doorn masuk
Islam pertama kali muncul saat dia menyebut kata 'awal baru' di akun
Twitter dia bulan lalu. Dia kemudian menulis kalimat syahadat dalam
bahasa Arab untuk memproklamirkan kepercayaan barunya itu. Doorn
akhirnya mengumumkan bahwa dia sudah masuk Islam.
"Orang-orang
terdekat saya tahu bahwahampir setahun belakangan inisaya sedang aktif
membaca Alquran, hadist, sunnah, dan buku-buku lainnya tentang Islam,"
ucap Doorn. "Di samping itu, saya juga banyak melakukan berbagai
percakapan dengan kaum muslim tentang agama."
Dia mengatakan
dorongan daripartainya agar mempunyai sikap menentang Islam justru
membuatnya penasaran dan ingin menggali tentang kebenaran agama Islam
sendiri.
"Saya mendengar banyak pandangan buruk mengenai Islam.
Namun, saya bukanlah tipe orang yang hanya mengikuti pendapat orang
lain tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu," ucap dia.
Doorn
menjelaskan dia akhirnya mulai melakukan penelitian lebih dalam
tentang Islam untuk menjawab rasa keingintahuannya itu "Kerabat saya,
Abu Khoulani, dari dewan perwakilan Kota Hague telah membawa saya untuk
berhubungan dengan anggota Masjid As-Sunnah, yang akhirnya membuat
saya mengenal lebih jauh tentang Islam."
Doorn yang juga
merupakan anggota parlemen Belanda dan dewan perwakilan Kota Hague,
memang telah lama dikait-kaitkan dengan sikap anti-Islam lantaran
tergabung dengan partai pimpinan Geert Wilders itu. Wilders memang
dikenal sebagai politikus penentang Islam, kaum muslim, dan Alquran.
Bahkan,
Wilders pernah menegaskan perjuangannya menghentikan penyebaran Islam
di Eropa dan dunia merupakan tujuan utama dalam hidupnya. "Perjuangan
anti-Islam adalah misi hidup saya," kata lelaki 49 tahun itu.
Doorn
mengatakan dirinya sadar telah berbuat kesalahan dalam kehidupannya
seperti halnya orang lain. Namun, dia menyebut, dari kesalahan-kesalahan
itu, dirinya justru telah belajar banyak."Dengan menjadi Islam, saya
merasa telah menemukan jalan saya. Saya menyadari ini adalah awal baru
dan saya masih harus banyak belajar."
5. Taki Takazawa, mantan tukang tato Yakuza jadi imam masjid di Jepang
Nama
aslinya Taki Takazawa. Rambutnya gondrong dan tubuhnya dipenuhi tato.
Secara penampilan, dia nampak mirip dengan anggota kelompok mafia
Jepang, biasa disebut Yakuza. Dia memang mantan tukang tato para anggota
geng paling ditakuti di Negeri Matahari Terbit itu. Selama 20 tahun
profesi itu digelutinya.
Tapi pandangan negatif pada penampilan
fisiknya itu berubah saat dia mengumandangkan Azan. Takazawa kini
menjadi Imam sebuah masjid di Ibu Kota Tokyo. Setelah mengucapkan dua
kalimat Syahadat, Takazawa mencantumkan nama muslim Abdullah, berarti
Hamba Allah SWT.
Perkenalannya dengan Islam secara tidak sengaja
terjadi di Wilayah Shibuya. Takazawa melihat seseorang dengan kulit
dan janggut putih. Orang itu juga mengenakan baju dan turban warna
suci. "Orang itu memberikan sebuah kertas dan menyuruh saya membaca
kalimat tertera bersama dia," ujarnya.
Kalimat itu ternyata
Syahadat, pengakuan pada ke-esaan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai
utusannya. Meski tak paham secara keseluruhan, Takazawa pernah
mendengar sepintas Allah dan Muhammad. Seperti kebanyakan penduduk
Jepang, Takazawa menganut aliran kepercayaan Shinto.
Pertemuan
dengan orang serba putih itu membekas di ingatan Takazawa. Dua tahun
setelah memeluk Islam, dia bertemu lagi dengan sosok inspiratifnya itu.
"Ternyata dia pernah menjadi Imam di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab
Saudi. Saya bersyukur bisa bertemu dengannya," katanya.
Imam
Masjid Nabawi itu meminta Takazawa untuk menjadi Imam di masjid di
wilayah Shinjuku. Sebelumnya, dia melaksanakan ibadah haji dan menimba
ilmu beberapa bulan di Kota Makkah. Nama Takazawa terkenal lantaran dia
menjadi satu diantara lima imam Masjid besar di Jepang, dari 13 juta
populasi manusia di Tokyo.