Foto dengan objek utama tajam sedangkan latar belakangnya samar atau blur, selalu menarik perhatian. Terutama jika menginginkan fokus perhatian foto pada satu objek tertentu. Contoh untuk foto dengan objek seperti jenis foto portrait, bunga, hewan atau objek lain yang ingin ditonjolkan.
Foto semacam ini dinamakan foto yang memiliki “Shallow Depth of Field”. Depth of Field (DoF) itu sendiri merupakan rentang kedalaman fokus pada kamera, semakin sempit DoF (Shallow DoF) semakin sedikit wilayah ketajaman foto.
Foto dengan "Shallow DoF" ini bisa dihasilkan dengan baik oleh kamera jenis SLR (contoh Nikon D70s, Canon EOS 350D, Konica Minolta Dynax 7D dsb.). Sedangkan bila menginginkan latar belakang foto blur untuk foto yang diambil dengan menggunakan “Pocket Camera” (contoh Canon Power Shot A400, Sony dsc 600 dsb) bisa dibuat dengan bantuan digital tool seperti “Photo Shop” atau “Corel Photo Paint”. Tahapan pengerjaannya akan diuraikan lebih lanjut pada bagian kedua tulisan ini. Kamera jenis poket ini memiliki keterbatasan dalam hal "focal legth", sehingga sulit menghasilkan foto dengan background blur.
Berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk membuat latar belakang foto menjadi blur (Shallow DoF) secara teknik photography :
1. Tempatkan objek utama dengan latar belakang sejauh mungkin. Hal ini memungkinkan bila foto kita sejenis portrait yang objek fotonya menggunakan model. Contoh seperti pada foto ini, Semakin jauh jarak objek dengan latar belakang maka background foto blur yang dihasilkan akan semakin baik. Bayangkan bila latar belakang foto diatas adalah sebuah tembok yang jaraknya dekat dengan model, maka fokus akan mengarah pada model dan tembok.
Agak sulit memang bila objek foto adalah objek yang tidak bisa di pindahkan seperti contoh pada foto bunga tulip diatas, namun teknik di poin 2 dan 3 bisa digunakan.
Agak sulit memang bila objek foto adalah objek yang tidak bisa di pindahkan seperti contoh pada foto bunga tulip diatas, namun teknik di poin 2 dan 3 bisa digunakan.
2. Set aperture atau bukaan diafragma (pengertian lebih jauh tentang aperture, ada pada tulisan sebelumnya) pada kamera, dengan aperture yang lebar (ditandai angka kecil) saran saya dibawah F/5.6. Pada angka F/6 pun masih memungkinkan apalagi bila jarak latar belakangnya jauh, namun dibawah angka itu hasil blur akan lebih baik. Untuk objek yang jarak dengan latar belakangnya dekat, set aperture (bukaan diafragma) sekecil mungkin tergantung kondisi cahaya yang ada. Saran saya, bagus juga untuk mencoba berbagai kombinasi pencahayaan antara F/2.8 sampai F/5.6 tentu hasilnya akan berbeda dan kadang membuat hasil foto lebih mengesankan.
3. Penggunaan lensa tele. Lensa tele adalah lensa yang memiliki focal length yang lebar. Lensa ini mudah dikenali dari bentuknya yang panjang. Lensa tele memiliki efek mendekatkan dan dapat menghasilkan DoF yang sangat sempit. Pernah lihat foto pemain sepakbola ditengah lapangan dengan latar belakang foto blur? atau stok foto selebriti Holywood yang dibuat paparazzi yang bernilai jutaan dollar itu? foto-foto itu kebanyakan dihasilkan dengan penggunaan lensa tele. Semakin panjang lensa tele yang digunakan dan semakin besar bukaan diafragmanya, membuat berbagai benda lain yang berada di latar belakang semakin blur. Penciptaan objek utama yang menonjol disertai latar belakang blur dengan menggunakan lensa tele panjang dan kombinasi bukaan diafragma besar, adalah cara yang paling umum digunakan oleh photographer professional untuk menampilkan objek utama agar tampak menonjol, tetap tajam dan menjadi pusat perhatian.